gtrees.net

Tinju Amatir Ngetren di Kalangan Artis, Dokter Saraf Wanti-wanti Risikonya ke Otak

Jakarta -

Olahraga tinju amatir tengah ngetren di kalangan artis. Bukan tanpa risiko, lantaran banyak di antaranya melakukan baku hantam tanpa pelindung kepala.

Melihat fenomena itu, dokter spesialis neurologi RS Abdi Waluyo, dr Erwin Joe, SpN, FINA, mewanti-wanti risiko trauma di kepala. Salah satu dampaknya adalah pendarahan di bawah kulit.

"Risiko untuk pukulan atau trauma pada kepala, trauma benda tumpul lebih tepatnya itu paling sering terjadi benturan yang menyebabkan adanya pendarahan yang disebut subgaleal atau pendarahan di bawah kulit," jelas dr Erwin dalam perbincangan dengan , Jumat (26/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lanjut lebih dalam itu kita sebut penyakit pendarahan epidural atau kalau lebih dalam lagi disebut pendarahan subdural," lanjutnya.

Dari ketiga kondisi tersebut, dr Erwin mengatakan pendarahan paling berbahaya adalah pendarahan epidural. Itu merupakan kondisi medis yang terjadi karena adanya pendarahan pada ruang di antara duramater atau lapisan pelindung otak paling luar dan tulang tengkorak.

ADVERTISEMENT

Namun, trauma ini juga bisa menyebabkan masalah pada jaringan otak, seperti diffuse axonal injury.

"Lebih dalam lagi, untuk jaringan otaknya pun bisa terjadi diffuse axonal injury karena traumanya berulang-ulang kali kena kepala," terang dia.

Lalu, bagaimana meminimalisir cedera?

Menurut dr Erwin, sebenarnya tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan selain dengan penggunaan pelindung kepala. Selain itu, dia menyarankan untuk menghindari pukulan atau yang bisa memicu trauma di kepala.

"Paling yang bisa dilakukan itu menghindari pukulan atau trauma dalam bentuk apapun pada kepala, dan pelindung kepala ya. (Penggunaan) Headgear pasti," tegasnya.

(sao/up)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat