gtrees.net

Adenomiosis: Ketahui Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Ilustrasi Nyeri Haid
Ilustrasi nyeri saat haid yang bisa diakibatkan adenomiosis. Foto: Dok. Shutterstock

Daftar Isi
  • Gejala Adenomiosis
  • Penyebab Adenomiosis
  • 1. Stem Cells Sumsum Tulang 2. Pertumbuhan Endometrium Sejak Dalam Kandungan 3. Peradangan Usai Melahirkan 4. Tumbuhnya Jaringan Invasif
  • Cara Mengobati Adenomiosis
  • 1. Obat Pereda Nyeri 2. Terapi Hormon 3. Pengobatan Non-Hormonal 4. Operasi Pengangkatan Adenomiosis 5. Histerektomi 6. Embolisasi Arteri Uterus 7. Ablasi Endometrium
  • Perbedaan Adenomiosis dan Endometriosis
Jakarta -

Adenomiosis adalah kondisi rahim wanita membesar dan menebal, akibat tumbuhnya lapisan rahim endometrium di dalam miometrium (lapisan otot rahim). Adenomiosis menimbulkan perdarahan dan nyeri terutama saat haid.

Sekitar 2-5% remaja yang merasa nyeri saat menstruasi diakibatkan adenomiosis. Seperti apa gejala, penyebab dan pengobatan adenomiosis? Berikut pembahasan lengkapnya.

Gejala Adenomiosis

Kondisi adenomiosis tidak selalu menimbulkan gejala khusus. Namun ada beberapa indikasi yang menjadi tanda adenomiosis, berikut penjelasannya seperti dikutip dari laman Mayo Clinic dan Cleveland Clinic:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Rasa kram saat menstruasi atau dismenore.
  • Rahim yang membesar.
  • Perut terasa kembung
  • Rasa sakit saat berhubungan badan atau dispareunia.
  • Siklus menstruasi yang tidak normal atau berkepanjangan.
  • Nyeri kronis pada bagian panggul.
  • Sulit hamil karena tidak subur atau infertilitas.

Penyebab Adenomiosis

Faktor penyebab adenomiosis masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diduga sebagai penyebab adenomiosis:

1. Stem Cells Sumsum Tulang

Beberapa peneliti dan teori mengemukakan, serangan stem cells sumsum tulang pada otot rahim kemungkinan menjadi penyebab timbulnya adenomiosis. Sel-sel ini mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi jenis sel lain dan berpengaruh terhadap tumbuhnya jaringan yang abnormal.

2. Pertumbuhan Endometrium Sejak Dalam Kandungan

Pendapat lainnya menyatakan, jaringan endometrium kemungkinan telah tumbuh dalam otot rahim sejak janin. Beberapa sel jaringan endometrium tumbuh di bagian miometrium, sehingga terlahir dengan kondisi sel lapisan dinding rahim di dinding otot rahim.

3. Peradangan Usai Melahirkan

Teori berikutnya penyebab adenomiosis adalah kemungkinan terkait dengan proses persalinan. Pasalnya, radang atau inflamasi pada lapisan rahim selama periode post partum dapat mengakibatkan robeknya batas antara endometrium dan miometrium.

4. Tumbuhnya Jaringan Invasif

Penyebab berikutnya adalah sel-sel dari lapisan rahim yang menyerang dinding otot. Kondisi ini dapat terjadi khususnya setelah menjalani prosedur bersalin secara caesar. Operasi bedah caesar memberi celah bagi sel-sel lapisan rongga rahim untuk menyebar ke otot.

Cara Mengobati Adenomiosis

Gejala adenomiosis biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah wanita mencapai masa menopause. Namun, ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk meringankan rasa nyeri akibat adenomiosis. Berikut di antaranya:

1. Obat Pereda Nyeri

Rasa nyeri dan kram bisa diredakan menggunakan obat pereda nyeri yang dijual di pasaran, seperti ibuprofen atau naproxen. Beberapa dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi obat 1-2 hari sebelum siklus menstruasi dan di beberapa hari pertama mens.

2. Terapi Hormon

Beberapa obat tertentu dapat menjadi solusi untuk mengatasi nyeri menstruasi dan pendarahan abnormal. Obat-obatan tersebut misalnya pil KB, suntik KB (Depo provera), alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) seperti Mirena.

3. Pengobatan Non-Hormonal

Selain pengobatan untuk hormon, pengobatan non-hormonal menggunakan asam traneksamat juga mampu membantu mengurangi pendarahan dari vagina.

4. Operasi Pengangkatan Adenomiosis

Berikutnya, pengidap adenomiosis dapat memilih alternatif operasi pengangkatan adenomiosis untuk mengangkat jaringan adenomiosis yang bersarang di otot rahim.

5. Histerektomi

Alternatif pengobatan medis lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi adenomiosis antara lain adalah dengan prosedur pengangkatan rahim secara menyeluruh atau histerektomi. Operasi pengangkatan rahim ini memungkinkan pasien untuk hamil setelah operasi.

6. Embolisasi Arteri Uterus

Embolisasi arteri uterus adalah metode yang bertujuan untuk memperkecil fibroid. Metode ini menggunakan partikel kecil untuk membatasi pembuluh darah yang menyuplai darah ke jaringan yang abnormal. Biasanya, ahli radiologi akan melakukan prosedur ini dengan memasukkan kateter kecil dalam arteri yang akan mengarahkan partikel-partikel kecil tersebut. Dengan terputusnya pasokan darah, adenomiosis pun akan menyusut.

7. Ablasi Endometrium

Alternatif terakhir untuk meredakan adenomiosis adalah melalui prosedur penghancuran lapisan rahim menggunakan suhu panas atau disebut ablasi endometrium. Metode ini memang tidak dapat mengobati adenomiosis sepenuhnya, tetapi membantu mengurangi pendarahan saat menstruasi.

Konsumsi obat dan prosedur penanganan adenomiosistentunya harus sesuai resep dokter. Jika detikershendak menggunakan obat yang dijual bebas (OTC), pastikan dikonsumsi sesuai cara penggunaan di kemasan obat.

Perbedaan Adenomiosis dan Endometriosis

Adenomiosis dan endometriosis merupakan dua kelainan rahim yang sama-sama berhubungan dengan jaringan endometrium. Walaupun begitu, adenomiosis dan endometriosis adalah dua penyakit yang berbeda. Pada adenomiosis, jaringan cenderung tumbuh di dalam otot rahim. Sedangkan pada endometriosis, jaringan tumbuh di luar rahim yaitu di indung telur atau saluran tuba.

Secara umum, adenomiosis tidak selalu berisiko mengancam wanita. Namun jika nyeri sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Penanganan secepatnya akan mencegah komplikasi akibat adenomiosis.



Cara Sharena Delon Handle Mood Swing saat Datang Bulan

Cara Sharena Delon Handle Mood Swing saat Datang Bulan


(row/row)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat