gtrees.net

Cerita Penyintas Kanker Paru, Tegar Berkat Keinginan Tuhan

Barita Oloan Manullang survivor kanker paru
Penyintas kanker paru Barita Oloan Manullang (Foto: Devandra Abi Prasetyo/detikHealth)

Jakarta -

Barita Oloan Manullang (73) didiagnosis kanker paru pada 2003. Lebih sedihnya, di waktu dirinya dinyatakan memiliki sel ganas di tubuhnya, hari itu bertepatan dengan ulang tahun sang ibu.

"Karena pas tanggalnya tadi saya gak cerita di sana, sebab saya nggak mau mendramatisasi, itu tanggalnya pas tanggal ulang tahun Ibu saya. Tanggal 7 Juli 2003 saya divonis kena cancer, ya saya terima," ujar Barita, saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2024).

"Saya down, lama, berbulan-bulan (setelah divonis). Ada setahun lebih. Keluarga jadi salah satu alasan saya untuk tetap kuat, dan Tuhan mau saya hidup, itu aja (alasannya)," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Barita memang datang ke dokter karena merasakan adanya gangguan di tubuhnya. Ia mengalami batuk-batuk yang seperti tak biasanya, sehingga memilih untuk memeriksa keadaan paru-parunya.

"Saya periksa ke dokter, periksa menyeluruh, keluhannya kan batuk. Paru-paru diperiksa semua," tambah Barita.

Setelah vonis tersebut, dokter memberikan tiga pilihan untuk "melawan" sel kanker di paru-parunya tersebut. Kala itu, Barita sendiri memilih untuk operasi dan kemoterapi.

"Pengobatan itu kan ada tiga, kemoterapi, surgery, sama satu lagi radioterapi. Saya ambil surgery dan kemo," ungkapnya.

Sebelumnya, Barita menetap cukup lama di Amerika Serikat. Di sana, ia lebih sering bekerja di alam bebas, dan mengakui bahwa kala itu ia adalah perokok berat. Menurutnya, ini menjadi salah satu penyebab mengapa dirinya sampai didiagnosis menderita kanker paru.

"Saya ke US itu tahun 1983, penyebab kanker saya banyak, karena saya kerja di alam bebas dan saya perokok berat. Dari situ aja gampang mencari penyebabnya. Tapi buat apa nyari penyebab," ungkapnya.

Kini, Barita sedikit banyak sudah merasakan perbedaan positif di tubuhnya. Diakui pria 73 tahun ini, ia memang sudah tidak bisa olahraga berat seperti lari. Tapi ia menyempatkan diri untuk tetap bergerak, serta mengonsumsi natural food untuk menunjang kesehatannya.

"Saya lari sudah nggak bisa. Sekarang umur saya sudah 73. Ya hidup sehat saja lah, sama seperti itu tadi, cintai dirimu, cintai sesamamu, dan lingkunganmu. Saya gak konsumsi obat, bukannya haram ya, saya mencoba natural. Saya suka (buah) duren, sikat aja semua, tidak ada pantangan apapun kalau soal natural food ya," pungkasnya.



Anak Usia 9 Tahun Terkena Kanker Paru gegara Perokok Pasif

Anak Usia 9 Tahun Terkena Kanker Paru gegara Perokok Pasif


(up/up)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat