gtrees.net

Berjuang Lawan Anoreksia, Berat Badan Wanita Ini Sempat Hanya 31 Kg

Girl with Anorexia Look in Mirror. norexia Concept. Unhealthy Nutrition. Trying Reach. Loss Weight. Unhealthy Wrong Diet.Sikness and Stressed Young Woman. Measuring Body. Try to Reject Size.
Ilustrasi anoreksia. (Foto: Getty Images/iStockphoto/vadimguzhva)

Jakarta -

Seorang wanita yang dahulu hanya berbobot 31 kilogram saat berjuang melawan anoreksia menceritakan bagaimana dirinya berani mengubah hidup demi mencapai cita-cita sebagai pemecah rekor BASE jumping.

Daniela Dragan bertarung dengan hidupnya ketika mengidap anoreksia. Namun, setelah menaklukkan penyakit tersebut, kini ia menantang kematian dengan cara yang berbeda.

Dalam beberapa tahun terakhir, wanita pemberani ini telah melejit ke tingkat yang lebih tinggi dengan melakukan aksi menantang maut dan menjadi salah satu dari tiga wanita yang melakukan base-jump di Angle Falls, Venezuela.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita berusia 30 tahun ini menjelaskan bahwa anoreksia pertama kali diidapnya setelah ia dikirim ke sekolah asrama di Inggris, yang jauh dari rumahnya di Rusia.

Dikutip dari The Sun, kepindahan tersebut sangat menegangkan dan dia merasa sangat sulit untuk beradaptasi sebab dirinya tidak bisa berbahasa Inggris.

Penyakitnya kian memburuk selama masa sekolahnya, hingga pada titik di mana berat badannya hanya tersisa sekitar 31 kilogram yang membuatnya tidak bisa berjalan.

"Saya ingin menghilang dan agar orang tua saya memperhatikan saya dan melihat bahwa saya tidak bahagia dan sekarat," katanya.

Ia menyadari bahwa ia membutuhkan perubahan. Karena itu, Daniela mulai mencoba beberapa hal yang selalu ingin ia lakukan, dan skydiving adalah salah satunya.

"Mengejar impian saya atau mati," tegasnya.

Menyoal olahraga ini, ia menjelaskan bahwa ketika ia terjun dari ketinggian, ia harus berada dalam momentum saat ini.

"Meskipun hanya satu menit terjun bebas, itu sudah cukup. Otak Anda tidak memikirkan tentang uang atau karier atau kalori, perasaan itu bernilai jutaan," serunya.

"Saya merasa tenang dan untuk kali ini saya tidak memiliki jutaan pikiran," sambungnya.

Kini, bertahun-tahun setelah sembuh dari penyakitnya, ia tidak dapat dikenali seperti dulu.

Tahun lalu, ia mengusulkan suatu aksi atau stunt yang sangan ambisius dan menantang kepada teman skydiving-nya, Tim.

Stunt tersebut melibatkan menggantung di bawah balon udara panas sejauh 10.000 kaki di udara sambil melakukan atraksi udara. Dia kemudian akan melepaskan pegangannya dan merosot menuju bumi dengan kecepatan 120 mil per jam.

Terakhir, jika semuanya berjalan lancar, dia akan membuka parasutnya dan mendarat di sebuah ladang di dekatnya.

Konsisten dengan karakternya yang tenang, Tim dengan mudah mengamini usul Daniela.

Logistik dari stunt ini jauh dari kata mudah dan melibatkan banyak kru untuk mewujudkannya.

Dibutuhkan enam bulan perencanaan yang ekstensif dan semua orang yang terlibat harus siap untuk skenario terburuk. Bahkan pada hari pelaksanaannya, Daniela mengatakan bahwa dia berpikir tantangan ini mungkin terlalu berlebihan.

"Saya takut parasut akan keluar lebih awal dan tersangkut di balon dan kami semua akan mati," katanya.



Simak Video "Tita, Pencipta Ruang Bermain Lintas Usia"
[Gambas:Video 20detik]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat