gtrees.net

Kerap Dialami Pemakai Sepatu Karbon, Ini Gejala Awal Bone Stress Injury pada Pelari

Female runner suffering with pain on sports running knee injury
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/lzf

Jakarta -

Sepatu dengan fitur carbon plate menjadi sepatu yang populer di kalangan para pelari. Bagaimana tidak, sepatu ini dirancang untuk memberikan efek seperti pegas saat menapak pada tanah, sehingga memungkinkan pemakainya bisa berlari lebih cepat.

Meskipun demikian, banyak orang yang tergiur oleh tren dan prestise dari menggunakan sepatu ini tanpa memikirkan pertimbangan lainnya. Walhasil, sepatu dengan fitur tersebut belakangan mendadak menjadi sorotan setelah banyak dikaitkan dengan risiko bone stress injury.

Dokter spesialis kedokteran olahraga dr Andi Kurniawan, SpKO, kerap mendapati pasien terkait masalah ini. Ia menjelaskan bahwa dirinya mendapati kasus bone stress injury, atau cedera pada tulang, yang ketiga dalam empat sampai enam minggu terakhir pada olahragawan rekreatif. Ia juga melanjutkan bahwa semuanya berkaitan dengan sepatu karbon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus bone stress injuri ke 3 pelari dalam 4 sd 6 minggu terakhir. Semuanya related sepatu carbon," terang dr Andi melalui Instagram Story pribadinya.

Apa kaitan sepatu karbon dan bone stress injury?

Pada kesempatan yang berbeda, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, dr Andi Praja Wira Yudha Luthfi, SpOT(K), menjelaskan sepatu karbon memiliki mekanisme kerja seperti pegas atau per yang berguna mendorong kaki dan membuat lompatannya lebih jauh.

"Carbon plate ini kan tren baru ya, carbon plate ini bisa mengurangi cadence (jumlah langkah dalam satu menit). Langkahnya lebih sedikit tapi lompatannya lebih jauh," katanya dalam perbincangan dengan , Jumat (01/09/2023).

"Saat kaki menapak, carbon plate menyerap energinya kemudian dia kayak per mendorong kaki kita. Jadi, kalau tidak salah kaya gitu mekanisme kerjanya seperti pegas. Kalau pakai bahan bantalan saja itu tidak ada pegasnya, cuma menyerap energi sesuai bentuk kaki saat kita melangkah," lanjut dr Andi Praja yang merupakan seorang konsultan foot and angkle.

Merujuk pada suatu jurnal, dr Andi Praja menjelaskan efek samping sepatu dengan fitur carbon plate dapat menambah tekanan pada tulang-tulang kaki. Hal ini dikarenakan fitur tersebut cenderung melawan energi dari kaki hingga berpotensi meningkatkan stres pada kaki.

"Pada saat kita melangkah harusnya kan kaki kita mengarah ke tanah tapi pegas itu membuang kaki kita terus melompat. Jadi, stres nya meningkat di situ. Dari opini jurnal itu, dengan adanya carbon plate jadi menambah tekanan pada tulang-tulang kaki," ungkap dr Andi Praja.

Meskipun demikian, dr Andi Praja menegaskan kondisi bone stress injury bisa disebabkan oleh banyak faktor

"Jadi kita gak bisa mengkambinghitamkan carbon plate nya saja. Itu butuh penelitian yang lebih jauh," sambungnya lagi.

Gejala Awal Bone Stress Injury

dr Andi Praja menjelaskan tanda awal dari kondisi bone stress injury adalah nyeri pada kaki. Meskipun begitu, ia mengatakan butuh pemeriksaan lebih lanjut apakah nyeri tersebut benar disebabkan oleh bone stress injury atau ada penyebab lainnya.

"Apakah nyerinya hilang dengan istirahat saja. Kalau sembuh, kita nggak bisa bilang dia patah tulang. Tapi kalau sudah istirahat begitu lari sakit lagi dan seterusnya harus langsung diperiksa," jelasnya.

"Semua kaki bisa nyeri. Tapi paling sering kalau berhubungan dengan carbon plate ini adalah kaki bagian tengah. Karena kaki kita bentuknya melengkung yang fungsinya seperti pegas juga sebenarnya tanpa pakai carbon plate itu. Pada saat ditambah carbon plate jadi kaku. Bagian tengah kaki itu tekanannya jadi lebih tinggi. Seringnya sakit di punggung kaki," sambungnya lagi.

Risiko Bone Stress Injury yang Diabaikan

dr Andi Praja mengatakan bone stress injury yang tidak tertangani dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan bisa memperparah kondisi kaki.

"Kalau sudah nyeri berkepanjangan atau nyeri hebat mending langsung periksa. Biasanya ada yang menyepelekan dengan memberi minyak tawon saja, terus sampai diurut. Misal sudah ada stress injury, ada patah halus kemudian diurut justru akan membuat tulang semakin geser. Jadi semakin bengkak, diurut bisa memperparah kondisinya," pungkasnya.

NEXT: Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan



Simak Video "Intip Kampung Olimpiade Paris 2024"
[Gambas:Video 20detik]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat