gtrees.net

Merasa Sehat Tapi Sering Gatal-Nyeri Kepala? Bisa Jadi gegara Stres, Ini Tandanya

Ilustrasi seseorang yang menderita gejala stres.
Foto ilustrasi: Shutterstock

Jakarta -

Stres merupakan gangguan baik secara fisik maupun emosional. Biasanya kondisi ini dipicu apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang beradaptasi atau menyesuaikan diri.

Meskipun menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dan bersifat alamiah, stres dengan level yang berat tentu akan menimbulkan gejala-gejala buruk di tubuh.

Spesialis kedokteran jiwa dr Lahargo Kembaren SpKJ mengatakan stres yang berkepanjangan akan memengaruhi kondisi fisik seseorang. Bahkan, bisa menimbulkan gejala-gejala seperti kepala terasa berat, leher sakit atau kaku, hingga kulit menjadi gatal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah stres yang memengaruhi kondisi fisik itu benar banget. Orang yang mengalami stres kondisi fisiknya bisa terganggu, mulai dari kepala yang sakit berat, leher terasa sakit, kemudian jantung berdebar lebih kencang, napas kok menjadi lebih pendek," ujar dr Lahargo dalam Siaran Sehat Kemenkes, Senin (24/6/2024).

"Kemudian asam lambung naik, GERD muncul, kembung mual, mau muntah, kulitnya jadi gatal-gatal, jadi merah-merah gitu. Itu adalah gejala fisik dari stres, biasanya gejala fisik ini hilang timbul dan berpindah-pindah," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Selain gejala fisik, ada beberapa tanda-tanda lain yang muncul ketika seseorang mengalami stres. Mulai emosi yang terganggu, seperti mudah cemas, khawatir, dan gelisah. Lalu pola makan dan tidur yang berantakan, serta gangguan kognitif seperti mudah lupa atau sering menunda-nunda pekerjaan.

"Stres itu wajar dan alamiah, it's ok to not be ok dalam satu waktu kehidupan kita, yang penting tidak berlebihan dan berkepanjangan," kata dr Lahargo.

dr Lahargo melanjutkan, hubungan antara stres dan munculnya gejala fisik tersebut diakibatkan oleh kortisol atau hormon stres. Ketika kortisol didistribusikan ke organ tubuh, maka bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman.

"Otak kita ada berbagai area, di bagian depan ada yang namanya prefrontal korteks. Tugasnya mengawasi menganalisa berbagai sensasi peristiwa yang ditangkap panca indera kita. Apa yang kita lihat, kita rasa dan alami, dianalisa oleh bagian otak depan prefrontal korteks tadi," kata dr Lahargo.

Setelah itu, jika ada kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan maka prefrontal korteks akan mengirimkan sinyal ke amigdala (pusat emosi). Lalu, amigdala akan menghasilkan hormon kortisol dan mendistribusikannya ke organ tubuh.

"Hormon stres yang ketika didistribusikan ke organ tubuh kita itu akan menimbulkan sensasi yang nggak nyaman, seperti tadi jantung jadi berdebar, napas jadi pendek dan cepat, asam lambung jadi naik, otot-otot jadi tegang, kepala jadi berat, kulit jadi gatal dan kemerahan," tutupnya.



Pemicu Stres Saat Bekerja Bisa dari Internal dan Eksternal

Pemicu Stres Saat Bekerja Bisa dari Internal dan Eksternal


(sao/naf)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat