gtrees.net

Antiperspirant: Cara Kerja, Kandungan, dan Bedanya dengan Deodoran

papaya slice on wood
Foto: iStock

Daftar Isi
  • Cara Kerja dan Fungsi Antiperspirant
  • 1. Antiperspiran dengan Garam Logam (Senyawa Berbasis aluminium) 2. Antiperspiran dengan Zat Antikolinergik
  • Kandungan Antiperspirant
  • Apakah Antiperspirant Berbahaya?
  • Antiperspirant vs Deodoran
Jakarta -

Antiperspirant adalah produk yang dirancang untuk mengurangi keringat pada kulit, terutama bagian ketiak. Antiperspirant tersedia dalam banyak formulasi, di antaranya seperti krim, bubuk, semprotan, hingga roll on.

Lebih lanjut, simak penjelasan seputar apa itu antiperspirant dan bedanya dengan deodoran di bawah ini!

Cara Kerja dan Fungsi Antiperspirant

Dilansir laman Healthline, biasanya bahan aktif dalam antiperspiran mengandung senyawa berbasis aluminium yang menyumbat pori-pori keringat secara sementara. Antiperspirant bekerja dalam memblokir pori-pori keringat untuk mengurangi jumlah keringat yang mencapai kulit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari DermNet, mekanisme kerja antiperspirant tergantung pada bahan aktif dalam formulasi antiperspiran itu sendiri. Antara lain:

1. Antiperspiran dengan Garam Logam (Senyawa Berbasis aluminium)

Akan Bereaksi dengan mucopolysaccharides pada kulit. Efeknya salam saluran keringat yang menyebabkan kerusakan epitel permukaan, penyumbatan fisik kelenjar keringat, yang selanjutnya bisa saja memiliki ketidakmampuan untuk mengeluarkan keringat.

ADVERTISEMENT

2. Antiperspiran dengan Zat Antikolinergik

Bekerja dengan menargetkan reseptor muskarinik kolinergik pada kelenjar keringat. Hal itu bertujuan untuk mengurangi aktivitasnya sehingga bisa mengurangi produksi keringat

Kandungan Antiperspirant

Apabila antiperspirant over-the-counter (OTC) tidak dapat mengontrol keringat seseorang, masih ada antiperspiran resep yang tersedia. Produknya juga sebagian besar tersedia secara komersial.

Sediaan tanpa resep akan mengandung garam aluminium dengan konsentrasi rendah seperti aluminium zirkonium, aluminium klorida, dan aluminium klorohidrat.

Antiperspirant yang mengandung aluminium zirconium dianggap lebih baik ditoleransi oleh kulit. Sehingga, kecil kemungkinannya menyebabkan iritasi terutama pada luka bakar akibat pisau cukur.

Apakah Antiperspirant Berbahaya?

Ada klaim yang menyebutkan bahwa antiperspirant bisa jadi bahaya karena konon dihubungkan dengan risiko kanker. Diketahui antiperspirant mengandung senyawa berbasis aluminium.

Di mana bahan aktifnya berperan dalam mencegah keringat mencapai permukaan kulit dengan menghalangi kelenjar keringat. Jika kulit menyerap senyawa aluminium ini, mereka bisa mempengaruhi reseptor estrogen sel payudara.

Namun, hal ini dibantah oleh American Cancer Society Trusted Source yang menyatakan bahwa antiperspirant tidak ada hubungan yang jelas antara kanker dan aluminium dalam antiperspiran.

Beberapa alasannya karena:

Jaringan kanker payudara sepertinya tidak memiliki lebih banyak aluminium, daripada jaringan normal.

Berdasarkan penelitian, antiperspirant yang mengandung aluminium klorohidrat hanya kecil yang diserap, yakni 0,0012 persen.

Sebuah penelitian tahun 2002 bertajuk "Antiperspirant use and the risk of breast cancer" yang dilakukan oleh Dana K Mirick, dkk, dari Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle, membuktikan dari 793 wanita tanpa riwayat kanker payudara dan 813 wanita dengan kanker payudara, tidak menunjukkan peningkatan angka kanker payudara bagi wanita yang menggunakan deodoran dan antiperspiran di area ketiak mereka.

Jadi, walaupun ada rumor yang mengaitkan antiperspiran dengan risiko kanker, beberapa penelitian menunjukkan bahwa antiperspiran tidak menyebabkan kanker.

Sehingga perlu ada penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari hubungan potensial terkait kanker payudara dan antiperspirant.

Antiperspirant vs Deodoran

Produk atau sediaan antiperspiran juga dapat mengandung deodoran. Antiperspirant dan deodoran bekerja dengan cara berbeda dalam mengurangi bau badan.

Namun, deodoran bukanlah antiperspiran karena mereka tidak mencegah berkeringat. Deodoran bekerja untuk menutupi bau tak sedap yang dihasilkan oleh bakteri pemetabolisme keringat.

Perbedaan deodorant dan antiperspirant adalah sebagai berikut:

  • The Food and Drug Administration (FDA) menganggap kalau deodoran itu sebuah produk kosmetik untuk mempercantik/membersihkan. Sementara, antiperspirant dianggap sebagai obat yang produknya dimaksudkan untuk mengobati/mencegah penyakit, dan mempengaruhi struktur atau fungsi tubuh.
  • Antiperspiran bekerja dengan mengurangi keringat, sedangkan deodoran bekerja dengan meningkatkan keasaman kulit (suatu hal tidak disukai oleh bakteri penyebab bau badan).

Nah, itu tadi informasi seputar antiperspirant, lengkap dengan kandungan, manfaat, hingga perbedaan antiperspirant dan deodoran.



Simak Video "Cara Fuji An Rawat Ketiak agar Tak Bau Badan"
[Gambas:Video 20detik]
(khq/inf)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat