gtrees.net

Apakah Berhubungan Intim Pakai Kondom Masih Bisa Hamil? Ini Penjelasannya

ilustrasi kondom
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/CopterAnansak)

Daftar Isi
  • Apakah Kondom Efektif Mencegah Kehamilan?
Jakarta -

Tak sedikit pasangan suami istri yang mungkin ingin menunda memiliki momongan, sehingga menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kondom adalah alat kontrasepsi eksternal yang dapat membantu mengurangi risiko kehamilan. Tak hanya itu, kondom juga dapat melindungi seseorang dari risiko penyakit menular.

Kondom sudah ditemukan sejak 1.000 masehi. Namun, saat itu kondom masih terbuat dari bahan alami dan bukan bahan sintetis seperti sekarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya, penggunaan kondom bertujuan agar air mani dan sperma tidak masuk ke rahim, sehingga mencegah kehamilan. Namun, apakah alat kontrasepsi ini benar-benar efektif untuk mencegah kehamilan?

Apakah Kondom Efektif Mencegah Kehamilan?

Faktanya, tidak ada satupun alat kontrasepsi yang 100 persen efektif mencegah kehamilan. Dikutip dari Medicine Net, tingkat efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan adalah 98 persen. Namun, kebanyakan orang mengatakan kondom hanya efektif sekitar 85 persen. Artinya, 15 dari 100 wanita bisa saja hamil meski sudah menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Ada beberapa hal yang memengaruhi tingkat efektivitas kondom. Pertama, ada atau tidaknya alat kontrasepsi tambahan yang digunakan bersama kondom. Jika kondom dikombinasikan dengan alat kontrasepsi lain, seperti pil KB atau IUD, tentu efektivitasnya semakin tinggi dan peluang kehamilan lebih kecil.

Faktor lain yang memengaruhi adalah cara penggunaannya tepat atau tidak. Dikutip dari Planned Parenthood, kehamilan bisa terjadi jika cairan preejakulasi atau precum mencapai sel telur sebelum kondom dipasang dengan benar.

Begitu pula dengan penggunaan kondom yang rusak, robek, atau bocor. Karenanya, kualitas dan pemakaian kondom harus diperhatikan.



Alasan KB Spermisida dan Diafragma Kurang Populer di Indonesia

Alasan KB Spermisida dan Diafragma Kurang Populer di Indonesia


(ath/suc)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat