- 1. Kulit memerah
- 2. Detak jantung dan napas lebih cepat
- 3. Tubuh menjadi tegang
- 4. Muncul perasaan bahagia dan santai
- 5. Lelah dan kantuk
- 6. Kontraksi otot
Orgasme kerap digambarkan sebagai puncak kenikmatan yang 'perlu' dicapai saat bercinta. Tak hanya pria, kebanyakan wanita juga mendambakan bisa mencapai orgasme saat berhubungan intim dengan pasangan.
Kendati demikian, orgasme masih menjadi sebuah fenomena yang penuh misteri. Bahkan, masih ada beberapa orang yang belum mengetahui tanda-tanda tubuh mengalami orgasme. Hal ini tidak mengherankan, terlebih mengingat setiap orang dapat merasakan sensasi orgasme yang berbeda-beda.
"Bagi sebagian orang, orgasme terasa seperti cegukan kecil, sementara bagi yang lain, orgasme terasa seperti ledakan gunung berapi," ujar seksolog dr Patti Britton, PhD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, seperti apa saja tanda-tanda orgasme yang bisa dialami seorang wanita? Dikutip dari Refinery29, berikut ulasannya.
1. Kulit memerah
Salah satu tanda paling umum yang dirasakan oleh wanita yang orgasme adalah kulit yang memerah. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah sex flush.
Biasanya, kemerahan akan tampak pada kulit wajah, leher, dan dada. Terkadang, area yang merah juga terasa lebih panas saat disentuh.
2. Detak jantung dan napas lebih cepat
Orgasme juga dapat membuat napas dan detak jantung menjadi lebih cepat. Sebuah studi yang dilakukan pada 2008 menemukan bahwa rata-rata detak jantung paling tinggi adalah saat awal orgasme, dan perlahan akan kembali seperti semula sekitar 10-20 menit setelahnya.
"Saat kita semakin terangsang, kulit kita mungkin memerah, kita mungkin mengalami peningkatan pernapasan dengan kecepatan yang lebih cepat. Kita mungkin memiliki pernapasan yang lebih pendek," ujar Britton.
3. Tubuh menjadi tegang
Saat akan mengalami orgasme, tubuh biasanya akan menegang, dan kemudian diikuti oleh pelepasan secara tiba-tiba. Britton pun mengibaratkan orgasme sama seperti bersin.
"Orgasme sering kali terasa seperti 'ahhhh', perasaan melepaskan, perasaan menghembuskan napas penuh semangat ke seluruh tubuh kita. Ini adalah momen untuk melepaskan," ucapnya.
4. Muncul perasaan bahagia dan santai
Saat orgasme terjadi, otak akan dibanjiri hormon yang memicu perasaan bahagia, seperti oksitosin dan dopamin. Hormon-hormon itu pula yang memunculkan perasaan puas, rileks, kasih sayang, serta kedekatan dengan pasangan.
5. Lelah dan kantuk
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tubuh dapat lebih rileks setelah orgasme. Hal ini disebabkan oleh aktivitas hormon oksitosin, vasopressin, dan melatonin.
Oksitosin dapat menurunkan tingkat stres sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks. Sedangkan, vasopressin adalah hormon yang berperan dalam mengatur ritme sirkadian. Ritme sirkadian adalah proses internal alami tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun selama 24 jam.
Pelepasan kedua hormon tersebut kerap disertai dengan melatonin, yakni hormon yang memberi sinyal kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk bangun.
6. Kontraksi otot
Banyak wanita mengalami kontraksi otot saat atau bahkan setelah orgasme. Ini adalah kontraksi ritmis yang terjadi di vagina dan anus. Beberapa orang juga menggambarkan sensasi ini seperti 'menggigil'.
Selain terjadi pada dinding vagina, kontraksi otot juga bisa terjadi pada kaki, tungkai, paha, bokong, dan perut.
![20D](https://awscdn.detik.net.id/assets/images/logo/logo_20detik_new.png?v=2024072706435)
Cek PSA Untuk Ketahui Risiko Gangguan Prostat
![20D](https://awscdn.detik.net.id/assets/images/logo/logo_20detik_new.png?v=2024072706435)
Cek PSA Untuk Ketahui Risiko Gangguan Prostat
(ath/kna)