gtrees.net

Sperma Keluar di Luar, Apakah Masih Bisa Hamil?

ilustrasi pasangan orgasme
Ilustrasi. (Foto: thinkstock)

Jakarta -

Ada banyak alat kontrasepsi yang saat ini tersedia untuk mencegah kehamilan. Mulai dari penggunaan kondom hingga pil KB. Namun nyatanya masih banyak juga pasangan yang justru menggunakan metode 'keluar di luar' atau pencabutan ketika berhubungan intim.

Metode 'pencabutan' sebenarnya merupakan salah satu metode yang paling tidak efektif untuk mencegah kehamilan. Menurut laporan pada tahun 2013 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), 60 persen wanita telah menggunakan metode ini setidaknya sekali.

Meskipun metode ini dianggap paling nyaman, nyatanya cara ini justru memiliki beberapa risiko lainnya. Misalnya seperti tidak memberikan perlindungan infeksi menular seksual hingga tetap bisa mengakibatkan kehamilan karena adanya paparan sel sperma dari precum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Precum atau cairan pra ejakulasi merupakan cairan yang kadang muncul di ujung penis sebelum ejakulasi. Ini bisa terjadi kapan saja ketika gairah seksual muncul.

Cairan precum berbeda dengan air mani. Precum diproduksi di kelenjar Cowper seukuran biji polong dan terdiri dari enzim dan lendir.

Sebenarnya precum yang dihasilkan tidak memiliki kandungan sel sperma yang hidup sama sekali. Namun tidak jarang precum tersebut dapat terkontaminasi oleh sperma selama adanya rangsangan seksual.

"Jika seseorang baru saja mengalami ejakulasi, sisa sperma dapat tetap berada di uretra," ucap dokter spesialis obstetri dan ginekologi Dr Nwegbo-Banks dikutip dari Flo, Minggu (6/8/2023).

Studi pada tahun 2013 menemukan bahwa 41 persen orang yang disurvei memiliki jejak sperma hidup di precum meskipun hanya 37 persen yang mengandung 'proporsi wajar' sperma motil yang dapat menyebabkan kehamilan. Namun perlu diingat bahwa hanya perlu satu sel sperma saja untuk menyebabkan kehamilan.

Selain itu pada studi lain yang dilakukan pada tahun 2017 juga menunjukkan bahwa 20 persen orang yang melakukan metode pencabutan berakhir dengan kehamilan yang tidak diinginkan.

Jika pasangan berencana untuk tidak memiliki anak ada baiknya menggunakan alat kontrasepsi yang sudah tersedia.



Waktu Ideal Pasutri Berhubungan Intim di Bulan Ramadan

Waktu Ideal Pasutri Berhubungan Intim di Bulan Ramadan


(avk/suc)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat