gtrees.net

Kanker Rahim, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Ilustrasi Rahim
Ilustrasi kanker rahim. (Foto: Getty Images/iStockphoto)

Jakarta -

Pengertian Kanker Rahim

Kanker rahim atau kanker uterus adalah tumor ganas yang muncul di rahim. Kanker rahim paling sering terjadi pada wanita yang sudah mengalami menopause atau berusia 50 tahun ke atas.

Kanker rahim terjadi ketika sel-sel dalam rahim tumbuh dengan tidak terkendali sehingga membentuk tumor atau benjolan. Tumor tersebut nantinya dapat membesar dan menyebar ke organ tubuh lainnya.

Penyebab Kanker Rahim

Kanker rahim terjadi ketika sel-sel yang ada di dalam rahim tumbuh secara tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Namun, sampai saat ini masih belum diketahui apa yang menyebabkan sel-sel sehat tersebut berubah menjadi sel kanker.

Kanker rahim berawal ketika sel yang ada di dalam rahim mengalami perubahan pada struktur DNA-nya. DNA sel menyimpan instruksi yang memberi tahu apa yang harus dilakukan oleh sel tersebut.

Pada sel yang bermutasi, instruksi yang ada pada DNA memerintahkan sel tersebut untuk membelah diri secepat mungkin, dan tetap hidup meski sudah melewati masa atau siklus hidupnya. Akibatnya, sel muncul dalam jumlah yang berlebih dan membentuk tumor pada rahim.

Gejala Kanker Rahim

Kanker rahim umumnya ditandai dengan pendarahan yang tidak normal dari vagina. Biasanya, pendarahan terjadi di luar siklus menstruasi atau setelah menopause.

Selain pendarahan, tanda-tanda lain yang dapat mengindikasikan kanker rahim antara lain:

  • Mual
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mudah lelah
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks
  • Nyeri di panggul, perut atau punggung bagian bawah, dan kaki
  • Berat badan menurun
  • Keluar cairan berwarna kecoklatan yang kental dan berbau tidak sedap dari vagina

Faktor Risiko Kanker Rahim

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim di antaranya:

  • Usia, kanker rahim sering terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas
  • Mengonsumsi makanan tinggi lemak
  • Penyakit genetik, seperti sindrom Lynch
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Penyakit ovarium
  • Menstruasi terlalu dini atau terlambat
  • Pernah menjalani radioterapi
  • Pernah menjalani terapi penggantian hormon estrogen
  • Mengonsumsi tamoxifen, yakni obat untuk menangani kanker payudara

Perlu diingat, memiliki salah satu atau lebih dari gejala di atas tidak berarti pasti terserang kanker rahim.

Tahapan Kanker Rahim

Secara umum, kanker rahim dapat dikategorikan ke dalam 4 tahapan atau stadium, yaitu:

1. Stadium I

Kanker hanya ada di dalam rahim.

2. Stadium II

Kanker menyebar ke serviks atau leher rahim.

3. Stadium III

Kanker menyebar ke indung telur, vagina, dan kelenjar getah bening di sekitar rahim, tapi belum sampai ke luar panggul.

4. Stadium IV

Kanker sudah menyebar ke kandung kemih, dinding usus, hingga paru-paru atau tulang.

Diagnosis Kanker Rahim

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami beserta riwayat penyakit pasien dan keluarganya. Kemudian, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada organ pasien, seperti vagina, rahim, indung telur, panggul, dan kandung kemih.

Dokter juga mungkin akan melakukan tes penunjang untuk memastikan letak sel kanker, seperti:

  • USG transvaginal, yakni dengan memasukkan alat periksa ke dalam vagina untuk mendeteksi kelainan pada rahim.
  • Biopsi dengan cara histeroskopi, yaitu dengan memasukkan selang kecil berkamera lewat leher rahim, atau dengan dilatasi dan kuretase untuk mengambil sampel saringan dengan mengikis dinding rahim.

Pengobatan Kanker Rahim

Pengobatan kanker rahim disesuaikan dengan jenis, ukuran, stadium kanker, dan risiko efek samping yang mungkin dialami oleh pasien. Beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker rahim antara lain:

1. Histerektomi

Prosedur bedah pengangkatan rahim yang bertujuan untuk mengangkat rahim, indung telur, dan saluran indung telur.

2. Radioterapi

Prosedur ini bertujuan untuk membunuh sel kanker dengan menggunakan radiasi. Radioterapi dapat dilakukan dengan menghantarkan sinar khusus ke area kanker di rahim, atau dengan memasukkan alat penghantar radiasi ke dalam rahim.

3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian satu atau beberapa jenis obat-obatan dengan tujuan untuk membunuh dan menghentikan perkembangan sel kanker. Kemoterapi dapat dikombinasikan dengan histerektomi jika risiko kanker untuk kambuh cukup tinggi.

4. Terapi Hormon

Terapi ini bertujuan untuk menurunkan kadar hormon estrogen yang dapat memengaruhi pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

5. Terapi Target

Terapi target adalah pemberian obat yang secara spesifik menyasar gen, protein, dan jaringan kanker. Obat-obat yang biasa digunakan antara lain bevacizumab, temsirolimus, everolimus, dan lenvatinib.

6. Imunoterapi

Imunoterapi bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien sehingga dapat melawan sel kanker.

Pencegahan Kanker Rahim

Meski tidak bisa dicegah sepenuhnya, risiko kanker rahim dapat dikurangi dengan:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Rutin berolahraga
  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
  • Rutin melakukan pemeriksaan kandungan

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya, terutama bila terjadi pendarahan dari vagina yang berlangsung lebih dari 2 minggu.

Bagi wanita yang sudah memasuki menopause, pemeriksaan dini penting untuk dilakukan guna mendeteksi potensi kanker rahim sejak dini.



Simak Video "Pengakuan Wanita yang Tuntut L'Oreal Terkait Produk Pelurus Rambut"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Terkini Lainnya

  • Pengertian Kanker Rahim

  • Penyebab Kanker Rahim

  • Gejala Kanker Rahim

  • Faktor Risiko Kanker Rahim

  • Tahapan Kanker Rahim

  • Diagnosis Kanker Rahim

  • Pengobatan Kanker Rahim

  • Pencegahan Kanker Rahim

  • Kapan Harus ke Dokter?

  • Rekomendasi Artikel Konsultasi Dokter

Tautan Sahabat