- Tentang Konsultasi Kesehatan
Pertanyaan:
Jadi saya sudah beberapa hari merasakan rasa seperti panas di bawah pusar. Lalu, saya juga susah sekali kentut sehingga membuat perut tidak enak.
Kira-kira ini bisa menjadi gejala penyakit apa ya, Dok?
Apakah ada cara yang dapat dilakukan agar saya bisa lebih mudah kentut Dok?
Tomi (Pria, 30 tahun)
Jawaban:
Keluhan rasa panas di bawah pusar yang disertai dengan sulit buang gas yang dirasakan, kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa jenis makanan yang dapat mencetuskan gejala tersebut.
Makanan yang telah dikunyah dan ditelan akan dipecah dan dihaluskan di lambung oleh asam lambung dan enzim pencernaan. Selanjutnya, makanan dengan tekstur cair atau menyerupai pasta akan masuk ke dalam usus halus dan dicerna oleh enzim yang dikeluarkan oleh pankreas dan cairan empedu di hati.
Namun, enzim pencernaan manusia tidak dapat memecah beberapa jenis karbohidrat seperti tepung, gula, dan serat dalam makanan, yang umumnya disebut sebagai FODMAPs atau fermentasi oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols.
Sebagai gantinya, bakteri baik dalam usus manusia akan melakukan fermentasi terhadap FODMAPs. Sebagian besar orang tidak mengalami masalah ketika mengonsumsi FODMAPs.
Namun, sebagian mengalami keluhan seperti perut kram, terasa penuh, merasa banyak gas, atau diare. FODMAPs dapat menimbulkan masalah pencernaan karena jenis makanan ini menarik cairan lebih banyak dalam usus dan menghasilkan lebih banyak gas.
Kombinasi penambahan cairan di usus disertai peningkatan gas dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan perut terasa penuh, banyak gas, nyeri, atau diare.
Diet rendah FODMAPs dapat membantu mengurangi keluhan pencernaan yang muncul. Sebagai awal, dapat mencari tahu terlebih dahulu makanan yang menjadi pencetus keluhan.
Setelah diketahui pencetusnya, jenis makanan tersebut dapat dibatasi sambil tetap mempertahankan diet nutrisi seimbang. Setelah melakukan diet rendah FODMAPs secara disiplin selama beberapa minggu, dapat terlihat perbaikan gejala yang signifikan.
Setelah itu, dapat dilakukan pengenalan kembali satu jenis makanan secara bertahap untuk mengetahui jenis makanan apa yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh dan berapa banyak jumlahnya. Setelah diketahui makanan pencetusnya, maka dapat memodifikasi jenis dan jumlah karbohidrat FODMAPs yang dapat dikonsumsi.
Beberapa makanan tinggi FODMAPs yang perlu dihindari antara lain:
- Fruktosa: buah-buahan seperti apel, pir, dan semangka
- Laktosa: makanan berbahan dasar susu sapi, susu kambing, atau susu domba, es krim
- Fruktan: tepung, asparagus, brokoli, kol, bawang bombai, bawang putih
- Galaktan: kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang kedelai
- Poliol: gula dari alkohol dan buah-buahan yang memiliki biji, seperti apel, aprikot, alpukat, ceri, peach, pir, dan plum
Sementara beberapa makanan rendah FODMAPs yang dapat dikonsumsi, antara lain:
- Dairy, seperti susu kacang almond dan susu lactose-free.
- Buah, seperti pisang, blueberry, jeruk, dan pepaya.
- Sayur, seperti wortel, pok choy, timun, terong, rebung, tauge, selada, jagung, dan daun bawang.
- Protein, seperti daging sapi, ayam, ikan, telur, dan tofu.
- Kacang atau biji-bijian, seperti almond, macadamia, kacang tanah, walnut.
- Grain, seperti oat, pasta bebas gluten, quinoa, nasi, serta tepung jagung.
Di samping menghindari makanan tinggi FODMAPs, agar dapat lebih mudah buang gas (kentut), sebaiknya perbanyak bergerak serta berolahraga. Banyak bergerak dan berolahraga dapat meningkatkan motilitas usus sehingga buang air besar dan buang gas menjadi lancar.
Jika keluhan masih berlanjut setelah memperbaiki pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mengetahui penyebab keluhan yang dialami.
dr Imelda Maria Loho, SpPD, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
RS Pondok Indah - Puri Indah
Tentang Konsultasi Kesehatan
Pembaca yang memiliki pertanyaan seputar kesehatan, dapat mengirimkan pertanyaan disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin melalui form Konsultasi , KLIK DI SINI.
Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Kerahasiaan identitas dijamin.
Mau tahu kondisi mental health kamu? Coba ikutan tes psikologi DI SINI.
Mitos atau Fakta: Sit Up Bikin Perut Buncit Mengecil
Mitos atau Fakta: Sit Up Bikin Perut Buncit Mengecil
(sao/naf)