Antusiasme masyarakat untuk olahraga mulai meningkat semenjak pandemi COVID-19. Hal ini ditandai dengan banyaknya event-event olahraga yang makin sering diadakan.
Di Indonesia sendiri, event olahraga seperti berlari bisa ditemui mungkin setiap akhir pekan. Tingginya antusiasme tampak dari jumlah peserta yang bisa mencapai ribuan hingga belasan ribu.
Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Antonius Andi Kurniawan, SpKO mengatakan ini merupakan fenomena yang baik sebetulnya. Pasalnya, masyarakat terutama anak-anak muda mulai memerhatikan pola hidup sehatnya.
Di balik fenomena sehat tersebut, dr Andi mengatakan masih banyak masyarakat yang takut untuk memeriksakan kesehatan tubuhnya. Padahal, ini bisa berdampak buruk jika seseorang tidak mengetahui secara jelas kondisi tubuhnya saat olahraga.
"Permasalahannya, kalau saya sering ngobrol ke runners atau siapapun ya. Itu tuh (mereka) takut medical check up. Dia takut ada terdeteksi penyakit," ujar dr Andi di Antarasa One Satrio, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).
dr Andi menambahkan medical check-up ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau tidak pada dirinya. Nantinya, kondisi ini akan disesuaikan dengan olahraga apa yang cocok, dan intensitas seperti apa yang direkomendasikan.
Mereka yang tidak mengenali kondisi tubuhnya dan memaksa untuk berolahraga tidak sesuai dengan kemampuannya bisa saja mengalami hal buruk. Salah satunya terkait masalah jantung.
"Bahwa 2/3 heart attack itu terjadi tidak disadari atau mereka ignore ketika (akan) mengalami heart attack (saat olahraga)," katanya.
NEXT: Manfaat medical check-up