Tak sedikit masyarakat Myanmar yang putus asa menghadapi kemiskinan. Bahkan ada pula yang menempuh hal ekstrem seperti menjual organ tubuh secara ilegal dan sukarela. Kemiskinan melanda Myanmar sejak pemerintahan negara itu dikendalikan junta militer setelah kudeta pada tiga tahun lalu, hampir setengah dari 54 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
Angka itu meningkat dua kali lipat sejak 2017, menurut hasil penelitian dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dikutip dari laporan eksklusif CNN, warga miskin Myanmar ramai-ramai menawarkan ginjal mereka di media sosial. Salah satu warga bernama Maung-Maung (samaran) menceritakan kisahnya yang melakukan hal tersebut.
"Pada saat itu, saya merasa hidup ini sangat keras. Tidak ada cara lain bagi saya untuk bertahan hidup selain merampok atau membunuh orang demi uang," ujar Maung Maung.
"Istri saya juga sama, dia tidak ingin hidup di dunia ini lagi. Tapi hanya demi putri kami, kami bertahan," lanjutnya.
Maung Maung awalnya kesulitan lantaran tidak mendapat pekerjaan setelah dibebaskan oleh junta militer. Kondisi tersebut semakin berat karena keluarga Maung Maung terlilit utang selama dirinya masuk penjara.
Merasa putus asa, ia akhirnya membuka Facebook dan menawarkan ginjalnya di media sosial tersebut. Pada Juli 2023, Maung Maung akhirnya terbang ke India untuk operasi transplantasi ilegal.
Ginjalnya itu dibeli oleh pengusaha kaya keturunan China-Myanmar hingga 10 juta kyat Myanmar atau sekitar Rp 73,9 juta. Jumlah itu dua kali lipat di atas pendapatan tahunan rata-rata di Myanmar menurut data tahun 2019 dari Unit Manajemen Informasi Myanmar yang berafiliasi dengan PBB.
Maung Maung bukan satu-satunya warga Myanmar yang mengalami putus asa. Investigasi CNN selama setahun telah mengungkap orang-orang putus asa di Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma, menjual organ tubuh mereka kepada orang-orang kaya di Facebook.
Dengan bantuan agen, mereka pergi ke India, misalnya, untuk transplantasi, melanggar hukum di kedua negara, saat penjualan organ tubuh adalah ilegal.
Bahkan, di rumah sakitnya itu, Maung-maung mengaku mendapati orang-orang Myanmar yang berada di pemulihan dengan jahitan yang sama seperti dirinya di perut mereka.
"Ketika pergi ke toilet, saya melihat orang-orang Myanmar dan ketika pergi ke suatu tempat di dekatnya, ada orang-orang Myanmar lagi," ujar Maung Maung.
Laporan investigasi CNN menemukan bahwa cara itu jamak dilakukan masyarakat miskin di Myanmar. Menjual organ tubuh dipilih sebagai jalan pintas yang diambil agar tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan.
Komisi IX DPR Desak Kasus PPDS Undip Diselesaikan hingga Akarnya
Komisi IX DPR Desak Kasus PPDS Undip Diselesaikan hingga Akarnya
(suc/suc)