gtrees.net

Ternyata Ini Pemicu Terbanyak Jemaah Haji RI Meninggal di Arab Saudi

Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi kabah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Jutaan jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A

Jakarta -

Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat dalam kloter haji 534 dikonfirmasi Kementerian Kesehatan RI berjumlah 75 orang. Hari ini, Selasa (11/6/2024) bertambah enam kematian.

Kematian terbanyak masih didominasi penyakit jantung kronis. Ada 25 orang di antaranya yang memiliki Riwayat komorbid tersebut.

Kedua, banyak jemaah meninggal karena cardiogenic shock. Cardiogenic shock merupakan kondisi mengancam jiwa saat jantung tiba-tiba tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh serangan jantung parah, tetapi tidak semua orang yang mengalami serangan jantung mengalami syok kardiogenik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syok kardiogenik jarang terjadi. Seringkali mematikan jika tidak segera diobati. Jika segera diobati, sekitar separuh orang yang mengidap kondisi tersebut dapat bertahan hidup.

Penyebab ketiga yang juga marak ditemukan adalah ARDS. ARDS atau acute respiratory distress syndrome ADALAH gangguan pernapasan berat yang disebabkan penumpukan cairan di dalam kantong-kantong udara (alveoli) paru-paru. ARDS termasuk kondisi gawat darurat yang dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.

Berikut detail penyebab kematian 75 jemaah haji meninggal dalam kloter haji 534 sampai hari ke-29 pasca diberangkatkan.

  • Penyakit jantung kronis (25 kematian)
  • Cardiogenic shock (12 kematian)
  • ARDS (8 kematian)
  • Severe Sepsis with Septic Shock (8 kematian)
  • Cardiac Arryhtmia (5 kematian)
  • Pneumonia (2 kematian)
  • Perdarahan Intracerebral Haemorrhage (2 kematian)
  • Emobil paru (2 kematian)
  • Perdarahan Shock Haemorrhage (2 kematian)

"Masih ada 173 jemaah yang dirawat di rumah sakit Mekkah, dan 5 orang di Madinah," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, Selasa (11/6/2024).

Klinik Kesehatan Haji Indonesia juga banyak menerima pelayanan sejumlah jemaah yang mengalami demensia, hipertensi, diabetes melitus, sampai pneumonia. Angka kematian didominasi jemaah dengan riwayat risiko tinggi penyakit tertentu, dari total 207.267 jemaah yang tiba di Tanah Suci, 75,5 persen di antaranya merupakan kelompok rentan.



PERDOKHI: Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi Berisiko Tinggi untuk Lansia

PERDOKHI: Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi Berisiko Tinggi untuk Lansia


(naf/kna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat