gtrees.net

Wajib Tahu, Ini 5 Kebiasaan di Pagi Hari yang Bisa Turunkan Darah Tinggi

Ilustrasi Hipertensi
Foto ilustrasi: Dok. Shutterstock

Daftar Isi
  • 1. Batasi Kafein
  • 2. Jangan Skip Sarapan
  • 3. Hindari Gula
  • 4. Rutin Olahraga
  • 5. Meditasi
Jakarta -

Hipertensi atau darah tinggi adalah suatu kondisi saat tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmhg atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmhg.

Pada kebanyakan orang, hipertensi tak memicu gejala yang tertentu, sehingga sulit untuk dideteksi. Kondisi ini dapat berbahaya jika tak segera ditangani dengan baik.

Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi yang tak terkontrol dapat memicu sejumlah komplikasi serius pada organ tubuh, termasuk arteri, jantung, otak, ginjal, mata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya penting menerapkan kebiasaan sehat demi mencegah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Dikutip dari Livestrong, ada sejumlah kebiasaan pagi yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah secara alami.

"Mencoba perubahan ini di pagi hari ketika tekanan darah Anda mulai meningkat, bahkan sebelum Anda bangun adalah saat yang sangat baik untuk memulai," kata John Higgins, MD, ahli jantung olahraga di McGovern Medical School di UTHealth di Houston.

Pagi hari, kata Higgins, juga merupakan waktu kejadian penyakit jantung seperti stroke atau serangan jantung lebih mungkin terjadi. Terkadang, masalah jantung ini sebagian disebabkan oleh peningkatan tekanan darah di pagi hari.

Lantas, apa saja kebiasaan di pagi hari yang bisa menurunkan darah tinggi? Berikut penjelasannya.

1. Batasi Kafein

Higgins mengatakan secangkir kopi di pagi hari dapat menyebabkan tingkat tekanan darah tinggi yang tidak sehat, terutama jika mengkonsumsi beberapa cangkir.

Meskipun alasan pasti sampai saat ini masih menjadi perdepatan, beberapa ahli percaya kafein dapat memblokir hormon yang membantu melebarkan arteri. Sementara pendapat ahli lainnya menyebut kafein dapat menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan lebih banyak adrenalin.

"Dua hingga empat cangkir kopi (kira-kira 200 hingga 300 miligram kafein) biasanya akan meningkatkan tekanan darah sekitar 8 mm Hg sistolik (yaitu angka atas) dan 6 mm Hg diastolik (yaitu angka bawah)," imbuh Higgins.

"Lonjakan ini biasanya tidak berlangsung lama. Ini akan hilang dalam waktu sekitar empat jam," kata Dr Higgins.

2. Jangan Skip Sarapan

Sebuah meta-analisis pada Maret 2022 yang diiterbitkan di International Journal of Hypertension mengatakan bahwa melewatkan sarapan dihubungkan dengan risiko hipertensi pada orang dewasa.

Higgins pun merekomendasikan sarapan seimbang untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Misalnya, yogurt rendah lemak dengan kacang-kacangan dan buah-buahan.

Kacang-kacangan seperti kenari, almond, dan hazelnut diketahui kaya akan omega-3 dan lemak sehat.

"Ditambah lagi, buah-buahan seperti kiwi, pisang dan jeruk telah dikaitkan dengan penurunan tekanan darah," lanjutnya.

baca juga

3. Hindari Gula

Sarapan dengan pastry dan cereal memang terlihat praktis, sayangnya makanan tersebut mengandung gula yang bisa memengaruhi kenaikan tekanan darah.

"Mengonsumsi gula - terutama sirup jagung fruktosa tinggi - dapat mempengaruhi jalur dalam tubuh Anda yang berhubungan dengan hormon aldosteron dan peptida endothelin, yang keduanya membantu mengatur tekanan darah," kata Higgins.

4. Rutin Olahraga

Meskipun olahraga berat akan membuat jantung terpompa dan meningkatkan tekanan darah untuk sementara, berolahraga di pagi hari adalah cara yang bagus untuk mendukung tekanan darah yang sehat secara keseluruhan.

"Latihan aerobik intensitas sedang selama dua setengah jam (atau latihan aerobik intensitas tinggi selama 75 menit) dan/atau latihan kekuatan selama 90 hingga 150 menit setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 5 mm Hg, kata Higgins.

5. Meditasi

Menurut Harvard Health Publishing, membuat tubuh rileks, terutama di pagi hari dapat berdampak positif pada tingkat tekanan darah. Hal ini dapat dicapai melalui latihan meditasi.

Faktanya, orang dengan hipertensi ringan yang mempraktikkan meditasi berbasis kesadaran ditemukan mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dalam penelitian, menurut University of Maryland Medical System.

Dengan meditasi, tubuh diminta untuk memproduksi lebih banyak oksida nitrat, yang membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah.



Hipertensi Kerap Jadi Silent Killer, Dokter Saraf: Cek Sejak 18 Tahun

Hipertensi Kerap Jadi Silent Killer, Dokter Saraf: Cek Sejak 18 Tahun


(suc/kna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat