gtrees.net

257 Orang Dirawat di RS usai Minum Suplemen Jepang, Ini Temuan Barunya

Ilustrasi pasien di rumah sakit
Ilustrasi pasien. (Foto: iStock)

Jakarta -

Korban gagal ginjal diduga imbas suplemen kesehatan Jepang saat ini mencapai 257 pasien. Seluruhnya tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Suplemen beni koji yang ditujukan untuk menurunkan kolesterol jahat tersebut juga dilaporkan menewaskan sedikitnya 5 orang. Sementara lebih dari 1.500 orang telah mengunjungi fasilitas kesehatan pasca mengeluhkan gejala usai meminum suplemen terkait.

Kobayashi Pharmaceutical, perusahaan produksi suplemen terkait, berjanji akan membayar tagihan medis orang-orang yang jatuh sakit setelah mengonsumsi suplemen lbeni kōji yang bermasalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari Jumat, dewan direksi perusahaan membentuk panel pihak ketiga yang terdiri dari tiga ahli hukum untuk menyelidiki cara perusahaan menangani masalah tersebut. Dalam rilis hari Kamis, perusahaan mengatakan akan mengganti biaya perawatan medis dan transportasi bagi mereka yang membutuhkan perhatian medis setelah mengonsumsi suplemen beni kōji dari perusahaan yang dibeli setelah Juli 2023.

Pasien perlu memberikan surat dokter untuk menerima kompensasi. Ia juga akan mengganti biaya pengobatan dan transportasi bagi pelanggan yang pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya setelah mengonsumsi suplemen.

ADVERTISEMENT

Perusahaan menambahkan bahwa penggantian biaya tersebut merupakan tindakan sementara dan akan memberikan kompensasi yang sesuai jika terdapat hubungan sebab akibat antara masalah kesehatan pelanggan dan produk perusahaan terbukti. Namun tidak disebutkan kapan persisnya kompensasi diberikan.

"Saat ini, apa penyebabnya (masalah kesehatan), bagaimana kejadiannya, dan apakah ada hubungan antara produk kami dengan gangguan terkait ginjal, belum dapat diklarifikasi. Namun, kami berupaya mengidentifikasi penyebabnya dengan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan serta Institut Ilmu Kesehatan Nasional," kata pernyataan perusahaan, dikutip dari Japan Today.

Beni kōji, yang dibuat dengan memfermentasi beras dengan ragi merah, telah digunakan dalam beberapa suplemen Kobayashi Pharmaceutical dan juga dijual terpisah ke produsen lain sebagai bahan mentah.

Investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Institut Ilmu Kesehatan Nasional telah menemukan setidaknya dua senyawa yang biasanya tidak terdeteksi dalam suplemen. Kobayashi Pharmaceutical sebelumnya telah mendeteksi asam puberulat, senyawa alami sangat beracun yang berasal dari jamur biru, dalam suplemennya.

Pihaknya juga melacak produk bermasalah yang dinilai cukup sulit karena rantai pasokan perusahaan yang luas. Laporan Bank Data Teikoku menunjukkan ada 4.822 perusahaan yang telah membeli beni kōji dari Kobayashi pada bulan Maret, lebih dari sepertiganya adalah produsen makanan dan minuman.

Taiwan, satu-satunya wilayah lain saat kasus serupa mengenai orang yang sakit setelah mengonsumsi beni kōji, ada laporan 58 orang yang mengalami reaksi tak terduga pada Kamis, di antara orang-orang yang mengonsumsi suplemen menggunakan beni kōji, dibuat oleh Kobayashi atau perusahaan lain yang menggunakan bahan-bahan Kobayashi.

Gejala umum yang dilaporkan di Taiwan termasuk penurunan fungsi ginjal, darah dalam urine, dan nyeri punggung bagian bawah.



Simak Video "BPOM Pastikan Suplemen 'Beni-Koji' yang Picu Masalah Ginjal Belum Masuk RI"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat