gtrees.net

Kata Jokowi soal Temuan Banyak Calon Dokter Spesialis RI Depresi-Ingin Akhiri Hidup

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut menangapi mengenai temuan ratusan peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang mengalami depresi sampai memiliki keinginan bunuh diri. Menurut dia pihaknya telah berupaya meminimalisir hal tersebut dengan revisi Undang-Undang Kesehatan yang disahkan belum lama ini.

Adanya revisi tersebut, kata dia, akan mempermudah dokter untuk menjalani program spesialis.

"Itulah kenapa uu kesehatan kita kemarin direvisi, sehingga kan mempermudah dokter untuk masuk ke spesialis, ke dokter spesialis, membuka seluas-luasnya universitas, tentu saja tetap dengan sebuah kualifikasi, dengan skrining yang baik," ucap Jokowi saat ditemui di Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan sebelumnya hasil survei skrining kesehatan jiwa peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) RS vertikal per Maret 2024 menunjukkan banyak calon dokter spesialis mengalami masalah mental. Bahkan, 3,3 persen di antaranya teridentifikasi ingin bunuh diri atau melukai diri sendiri.

Survei tersebut dilakukan di 28 RS vertikal pendidikan bagi 12.121 PPDS. Lebih lanjut, skrining awal menemukan ada 2.716 PPDS yang mengalami gejala depresi, 1.977 di antaranya mengalami depresi ringan, 486 depresi sedang, 178 orang mengeluh depresi sedang sampai berat, dan 75 orang mengalami depresi berat.

ADVERTISEMENT

Program studi yang melaporkan calon dokter spesialis dengan gejala depresi terbanyak teridentifikasi di lima program studi berikut:

  • Ilmu Penyakit Mulut (53,1 persen)
  • Ilmu Kesehatan Anak (41,3 persen)
  • Bedah Plastik (39,8 persen)
  • Anestesiologi (31,6 persen)
  • Bedah Mulut (28,8 persen)

(kna/up)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat