gtrees.net

Tanggapan Menkes soal Turis Australia yang Kena DBD di Bali

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di UID Bali Campus, Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di UID Bali Campus, Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)

Jakarta -

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menanggapi kasus viral soal turis Queensland, Australia, yang terkena demam berdarah dengue (DBD) di Bali.

"Saya malah bilang kalau orang Australia kena DBD di Indonesia mungkin dia harusnya bersyukur, karena rumah sakit di Indonesia lebih ahli menangani demam berdarah," kata dia setelah membuka Arbovirus Summit di Denpasar, Senin, dikutip detikBali.

Menkes mengatakan kasus DBD selalu ada di Indonesia sepanjang tahun, dengan ratusan ribu kasus dan sekitar 400 korban meninggal dunia. Artinya negara RI memiliki pengalaman dalam mengatasi pasien DBD. Dirinya juga membandingkan situasi perawatan DBD di Indonesia dengan negara lain, seperti Singapura dan Australia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya cerita tadi dalam forum, ada direktur utamanya perusahaan besar di Indonesia kena demam berdarah dikirim ke Singapura malah meninggal, karena di sana kan tidak ada DBD," ujarnya.

Menurut Menkes, kejadian itu disebabkan oleh pengalaman dokter yang menangani, sebab membutuhkan banyak perhitungan untuk menangani kasus demam berdarah dengue. "Ada aturan kapan trombositnya turun, harus apa itu tergantung pengalaman, Indonesia karena banyak kasus jadi pengalamannya tinggi, saya rasa Australia tidak sebanyak kita, Brazil paling banyak karena kasusnya tinggi," ujarnya.

Sementara terkait vaksinasi DBD, kata Menkes, saat ini belum ada pertimbangan untuk mewajibkan program vaksin tersebut, apalagi jika dibandingkan dengan penyakit lain, kasus DBD di RI masih tergolong rendah.

"Sebenarnya DBD itu tingkat fatalnya rendah, jadi kalau dibanding misalnya TBC yang meninggal di Indonesia di angka 100 ribu, sedangkan demam berdarah yang meninggal 400-an, jadi kalau kita prioritas vaksin itu kita kasih ke TBC dulu dibanding DBD, DBD itu rendah karena Indonesia sudah sering kena ini penyakit bisa diobati dan tinggi tingkat keberhasilannya," kata Menkes.

ADVERTISEMENT

LANJUTKAN MEMBACA DI SINI



Simak Video "Paparan Menkes Budi Terkait 5 Pilar Penanganan Penyakit Infeksi"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat