gtrees.net

Operasi Jantung Anak dengan Teknik Minim Risiko

Asian doctor and an assistant in the operating room for surgical venous vascular surgery clinic in hospital.
Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Jakarta -

Jantung menjadi organ yang berperan penting bagi manusia untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pada bayi dan anak-anak, kondisi jantung yang sehat diperlukan demi mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan.

Namun terkadang, ada bayi dan anak-anak yang mengalami masalah pada jantung. Situasi ini tentu harus ditangani dengan cepat dan tepat, antara lain melalui operasi bedah jantung yang bertujuan memperbaiki atau mengganti bagian jantung yang tak berfungsi sebagaimana mestinya.

Spesialis bedah toraks kardiovaskuler dr Ismail Dilawar, SpBKTV, SubspJD(K) dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyebutkan prosedur bedah itu biasanya dilakukan menggunakan teknik minimal invasif yang menyederhanakan prosedur bedah, antara lain lewat penggunaan alat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasi bypass, itu tujuan utama. Tapi kita buat lebih simpel, lebih minimalis, jadi yang tidak perlu dikerjakan, tidak dikerjakan," kata dr Ismail, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Mayapada Healthcare Group Sukses Raih 4 Penghargaan di Kuartal I-2024

Teknik minimal invasive surgery juga memperkecil risiko terhadap pasien, termasuk memperkecil bekas luka di tubuh, dan mengurangi rasa tak nyaman usai menjalani operasi.

ADVERTISEMENT

Pada bedah konvensional, dr Ismail menjelaskan dilakukan pemotongan tulang dada. Selain berpengaruh pada tampilan kulit, pasien biasanya juga takut membayangkannya. Bedah dengan teknik minimal invasive akan mengambil lokasi di celah iga dengan luka berukuran 3 sampai 5 cm menggunakan alat endoscopy surgery.

"Konvensional surgery masih menggunakan banyak alat, bahan yang kadang-kadang juga dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh pasien. Dengan menghilangkan alat-alat tersebut, resikonya akan semakin kecil sekali," kata dr Ismail.

dr Ismail menyampaikan teknik minimal invasive pada operasi bedah jantung pada anak juga dapat menjaga peluang anak untuk bertumbuh kembang tetap optimal. Tulang dada anak yang dipotong diketahui dapat menimbulkan masalah akibat gangguan perkembangan di kemudian hari.

"Karena mereka masih masa perkembangan. Dan ketika kita melakukan operasi dengan memotong tulang dada, sebenarnya kita mengganggu proses tersebut," ujar dr Ismail.

Adapun prosedur bedah jantung pada anak sangat bergantung pada penyakit yang dialami, misalnya terlahir biru akibat percampuran darah bersih dan kotor saat dalam kandungan.

Menurut dr Ismail, kebanyakan bedah jantung pada anak dilakukan untuk mengatasi sakit jantung kongenital, yakni sakit karena kelainan pada struktur dan fungsi jantung sejak lahir. Beberapa di antaranya kebocoran dinding jantung, kelainan katup jantung atau kelainan pembuluh darah.

Dirinya menegaskan anak-anak itu punya harapan hidup yang panjang. Sehingga, harus diupayakan tindakan untuk memaksimalkan kesehatan anak.

"Oleh sebab itu kita operasi mereka, supaya jantungnya bisa tumbuh sehat. Anak itu tumbuh dewasa, dan usianya juga bisa bertambah panjang," kata dr Ismail.

Cardiovascular Center Mayapada Hospital sebagai pusat layanan kesehatan terpadu khusus untuk menangani penyakit jantung yang dilengkapi dengan dokter spesialis dan subspesialis yang ahli, peralatan canggih dengan teknologi terkini, untuk penanganan berbagai penyakit jantung secara komprehensif mulai dari skrining, diagnosis, operasi jantung sampai dengan rehabilitasi jantung, dan menyediakan layanan kegawatdaruratan jantung yang selalu siaga 24 jam.

(akn/ega)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat