Kanker serviks merupakan salah satu penyakit berbahaya yang harus diwaspadai masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada tahun 2021, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak yang dialami oleh perempuan setelah kanker payudara.
Tercatat ada 36.633 kasus atau 17,2 persen kanker serviks dari seluruh kanker pada wanita. Angka kematian dari penyakit ini pun juga tinggi hingga mencapai 21.003 kematian atau 19,1 persen. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya kesadaran skrining sehingga pasien kanker serviks sebagian besar terlambat ditangani.
Spesialis obstetri dan ginekologi dr Fitriyadi Kusuma, SpOG Subsp Onk mengungkapkan terdapat beberapa gejala kanker serviks yang mungkin muncul setelah melakukan hubungan intim. Salah satu ciri yang paling umum adalah perdarahan pada vagina setelah bercinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang kanker serviks itu nanti akan terlihat ya kayak gradakan jerawat dari pemeriksaan. Itu sekali sentuh saja bisa berdarah keluar, makanya bisa berdarah setelah berhubungan intim," kata dr Fitriyadi ketika dalam acara temu media, Senin (22/4/2024).
dr Fitriyadi mengatakan bahwa gejala perdarahan yang muncul menandakan bahwa kanker serviks sudah mulai memasuki stadium lanjut. Pemeriksaan dan perawatan kanker harus segera dilakukan untuk menyelamatkan pasien.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat tidak takut untuk melakukan pemeriksaan dini kanker serviks ke fasilitas kesehatan terdekat. Utamanya pada wanita yang sudah aktif secara seksual.
"Selain perdarahan itu mungkin yang dirasakan wanita itu rasa kram ya setelah melakukan hubungan intim, rasa nggak nyaman di area vagina. Sama selain itu mungkin juga gejala yang dapat muncul itu akan muncul bau khas," tandasnya.
Menyoal Kandungan Bedak Bayi yang Disebut Pemicu Kanker
Menyoal Kandungan Bedak Bayi yang Disebut Pemicu Kanker
(avk/kna)