gtrees.net

Hati-hati Pantau Quick Count, Stres Bisa Bahaya Jika Kondisi Mental Seperti Ini

Puluhan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengikuti tahapan Pemilu di Bekasi, Rabu (14/2/2024). Mereka mendatangi TPS dengan naik odong-odong.
Waspadai stres akibat kepikiran pemilu (Foto: Rifkianto Nugroho)

Jakarta -

Hasil pemilu 2024 mulai teraba melalui quick count yang dilakukan sejumlah lembaga. Makin menegangkan ketika hasilnya tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya.

Bagi yang punya riwayat gangguan mental, psikiater dr Ashwin Kandouw, SpKJ mewanti-wanti untuk tidak terlalu larut dalam ketegangan. Stres yang mungkin muncul bisa memperburuk kondisi.

"Orang pencemas itu berisiko. Orang yang pernah depresi juga rentan untuk lebih depresi lagi," katanya dalam perbincangan dengan wartawan, Selasa (13/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya, seseorang dengan gangguan mood atau suasana hati rentan mengalami gangguan ketika terpapar stres. Bipolar yang dicirikan dengan mood swing, termasuk yang rentan mengalaminya.

"Gangguan mood itu ada 2, ada depresi ada bipolar. Keduanya rentan dengan stressor berlebihan," jelas dr Ashwin.

ADVERTISEMENT

Dampak stres dapat sangat serius pada pengidap gangguan psikosis, yang dicirikan dengan kesulitan membedakan realita. Kondisi yang bisa memicu delusi dan halusinasi ini, menurutnya, menetap dan gampang kambuh.

Oleh karenanya, dr Ashwin menyarankan untuk tidak 'overthinking' terhadap hasil pemilu sekalipun tidak sesuai harapan. Menurutnya, mau tidak mau seseorang memang harus belajar menerima situasi yang tidak diinginkannya.

"Sebetulnya menurut saya pemilu ini sebuah ajang yang mendewasakan kepribadian kita juga, untuk bisa belajar bisa terima. Sometimes ada yang sesuai keinginan kita, ada yang tidak sesuai," katanya.



Simak Video "Stres Hadapi Hasil Quick Count Pemilu, Perlukah Batasi Penggunaan Medsos?"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat